Wednesday, 26 September 2012

Waspada Indonesia Akan Diserang Hujan Bintang

Advertorial - detikNews


Jakarta Fenomena hujan bintang atau hujan meteor memang sangat jarang terjadi di Indonesia tapi fenomena alam seperti ini sudah bisa diprediksi kapan terjadinya dikarenakan para ilmuwan sekarang sudah mampu menganalisa penyebab terjadinya hujan bintang yang terjadi secara periodik. Terjadinya Hujan bintang dimulai dari kumpulan meteor yang meluncur masuk ke dalam lapisan atmosfir bumi dengan jumlah yang banyak, pada saat itu meteor-meteor yang bertebaran di langit menciptakan fenomena alam seperti curahan air hujan yang memijarkan cahaya dikarenakan oleh gesekan batu-batu meteor tersebut dengan lapisan atmosfir bumi.

Tercatat Fenomena hujan bintang tidak pernah membahayakan penduduk bumi, Melainkan menjadi sebuah peristiwa yang dinanti-nanti karena pada saat fenomena berlangsung pemandangan di langit menjadi begitu menakjubkan, langit menjadi ramai oleh cahaya sekumpulan meteor yang sedang beterbangan, tak heran ketika fenomena ini terjadi banyak orang yang berusaha untuk bisa melihatnya secara langsung .

Tak ada salahnya mulai dari sekarang Anda mempersiapkan camera atau gadget kesayangan Anda bersama teman-teman terdekat untuk ikut mengabadikan fenomena hujan bintang yang diprediksi akan terjadi di Indonesia pada bulan mendatang. Karena siapa tahu setiap orang yang melihatnya mendapatkan kemakmuran.


Monday, 3 September 2012


kalo hewan kegemukan ternyata lucu banget ya,,,tapi kasihan juga kalo mereka kegemukan gak bisa banyak bergerak padahal kalo kita lihat kesehariannya hewan ini termasuk aktif, suka main kejar-kejaran 




berarti mungkin juga ya obesitas bukan hanya dialami manusia tapi juga hewan,,,


Sunday, 2 September 2012


Pesisir Arktik Siberia yang sudah membeku selama puluhan ribu tahun kini melepaskan simpanan karbon ke udara. Penyebabnya adalah meningkatnya suhu dunia yang membuat pesisir tersebut meleleh. Demikian kesimpulan dari penelitian yang diterbitkan Rabu (30/8).

Karbon, sumber memanasnya Bumi, sudah terperangkap di sepanjang 7000 km pesisir timur laut Siberia sejak Zaman Es terakhir. Namun memanasnya atmosfer serta erosi pesisir mengoyak lapisan es dan melepaskan sekitar 40 juta ton karbon per tahun ke udara. Angka ini lebih tinggi 10 kali lipat dari yang sebelumnya diperkirakan, menurut penelitian di jurnal “Nature”.

Sekitar dua pertiga karbon tersebut lepas ke atmosfer sebagai karbondioksida dan sisanya terperangkap di sedimen lautan bagian atas.

Sekitar setengah total jumlah karbon dunia yang terperangkap dalam tanah tertahan di kawasan Arktik. Sementara, menurut penelitian yang dipimpin ole peneliti di Stockholm University, kawasan ini kini sedang mengalami penghangatan iklim dalam skala dua kali lipat lebih cepat dari rata-rata dunia.

Awal pekan ini, ilmuwan AS sudah mengatakan bahwa es laut di Samudra Arktik sudah meleleh sampai ke jumlah paling sedikit.

Kawasan yang diteliti di studi “Nature”, bernama Yedoma, berukuran dua kali Swedia namun sangat jarang diteliti karena saking sulitnya dijangkau.

Temuan ini menyoroti lingkaran setan dari isu perubahan iklim.

Penghangatan suhu bumi yang disebabkan oleh manusia dari pembakaran bahan bakar fosil kemudian melepas stok karbondioksida yang sudah tersimpan di lapisan es abadi sejak Zaman Es terakhir atau Pleistosen. Gas yang dilepas ke udara kemudian menambah dahsyat efek pemanasan global, sehingga menyebabkan lebih banyak karbon yang lepas ke udara, dan begitu terus selanjutnya.

"Kolaps dan erosi pesisir Pleistosen serta deposit dasar laut bisa mempercepat dampak menghangatnya iklim di Arktik," penelitian tersebut mengingatkan.

Kebocoran atmosfer di Yedoma jumlahnya sama dengan emisi tahunan lima juta mobil, dengan rata-rata buangan karbon lima ton per tahun dari kendaraan di Amerika Serikat.

Dalam studi terpisah yang juga muncul di Nature, peneliti di Inggris, Belanda, dan Amerika Serikat menggunakan model komputer untuk menghitung kemungkinan adanya 4 ton gas metana yang tersimpan di bawah lapisan es Antartika.

Gas metana menyimpan panas matahari 25 kali lebih banyak dari karbondioksida.

Sebelum beku, kawasan tersebut penuh dengan sisa jasad organik yang terperangkap dalam sedimen yang kemudian tertutup es.

Para peneliti ini menyatakan, "Model komputer kami menunjukkan bahwa dalam jutaan tahun, mikroba mungkin mengubah karbon menjadi gas metana," sehingga kemudian bisa mempercepat menghangatnya iklim jika lapisan es ini mencair.

Hancurnya lapisan es di Antartika dianggap sebagai skenario terburuk oleh para ahli iklim. Beberapa penelitian bahkan menyebut bahwa lapisan es ini malah semakin tebal karena adanya kenaikan hujan salju secara lokal.


Sumber: 
Melelehnya Lapisan Es Abadi Lepaskan Jutaan Ton Karbon - IndoForum http://www.indoforum.org/t403227/#ixzz25N2aIrKF
Hak Cipta: www.indoforum.org 


wah kasihan bumi kita yaaa????



Saturday, 1 September 2012

twilight



wah pasangan solid nich akhirnya kandas gara-gara Kristen Steward selingkuh, padahal mereka tuch one of the best couple,,,Bella don't you love Edward any more???


cute yoogeun


                                                           yooguen's smile is so cuuuteee....


                                                                 wow,,,cool stylish honey


my honey baby cute


                                                                 even when u're angry

                                                                  wooowwwww...........

          

                oh really yoogeun honey ..............