Efek Kebiasaan Buruk yang Diabaikan
Dengan banyaknya aktivitas yang kita lakukan sehari-hari, mulai dari belajar, bekerja di kantor atau melakukan pekerjaan rumah, sering kali kita mengabaikan bahwa ada beberapa aktivitas kita yang cukup berbahaya. Bahkan menimbulkan berbagai penyakit. Namun kita mengabaikannya karena dampaknya tidak begitu terlihat atau belum kita rasakan. Berikut beberapa aktivitas atau kegiatan yang kita abaikan namun justru berisiko terhadap kesehatan.
1. Banyak Tidur
Tidur adalah bentuk istirahat yang paling baik. Kekurangan tidur tidak baik bagi kesehatan, karena dapat menurunkan kekebalan tubuh, memicu penuaan dini, dan mempersulit penurunan berat badan. Namun, tidur terlalu lama juga dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan bahkan kematian.
- Sakit Kepala : berdasarkan penelitian jika banyak tidur dapat berimbas pada neurotransmitter pada otak, termasuk serotonin. Orang yang tidur terlalu lama di siang hari dan kurang tidur di malam hari, biasanya juga merasa pusing saat bangun pagi
- Kegemukan : saat tidur, tubuh kita tidak bergerak sehingga tidak terjadi pembakaran energi. Akhirnya energi akan ditimbun menjadi lemak. Orang yang tidur selama 9-10 jam setiap malam akan memungkinkan menderita obesitas selama enam tahun. Hal tersebut 21% lebih besar daripada orang yang tidur 7 atau 8 jam saja.
- Depresi : Depresi tidak hanya dialami oleh pengidap insomnia namun 15% orang depresi akibat dari tidur yang terlalu lama.
- Diabetes : Orang yang tidur lebih dari 9 jam setiap malam berisiko diabetes. Bahkan 50% lebih besar daripada yang tidur 7 jam setiap malam. Meskipun belum jelas hubungan antara diabetes dengan tidur siang, namun para peneliti mengatakan bahwa tidur yang berlebihan dapat menimbulkan masalah medis dan meningkatkan adanya kemungkinan diabetes.
- Penyakit Jantung : Kasus ini lebih banyak terjadi kaum hawa. Mereka yang tidur 9-11 jam per malam kemungkinan untuk mengalami penyakit jantung koroner 38 persen lebih tinggi daripada mereka yang tidur 8 jam semalam.
- Kematian : Berdasarkan penelitian, orang yang tidur 9 jam atau lebih setiap malam, memiliki tingkat kematian yang jauh lebih tinggi daripada orang yang tidur 7 atau 8 jam per malam. Mungkin berkaitan dengan dengan kebiasaan orang-orang dari status sosioekonomi yang lebih rendah tadi. Jika problem kesehatan yang mereka alami tidak ditangani secara medis, dan hanya diatasi dengan berlama-lama tidur, tidak mengherankan bisa mereka lebih cepat menghadapi kematian.
2. Terlalu banyak duduk di depan komputer
Pada zaman modern sekarang ini bekerja dengan komputer bukanlah suatu yang asing. hampir semua pekerjaan menggunakan komputer. Namun banyak orang yang mengabaikan efek kesehatan yang dipicu dari pemakaian komputer atau laptop.
- Kulit wajah kendur : Menatap layar komputer selama berjam-jam membuat kulit wajah kendur. Karena pada saat di depan komputer, tidak sadar bahwa orang kurang bahkan tidak menggambarkan emosi apapun. Kurangnya penggunaan otot-otot wajah dapat mempercepat kulit kendur dan munculnya keriput.
- Terbentuknya kantung bawah mata : Berkonsentrasi terlalu lama pada layar dapat menyebabkan terbentuknya kantung di bawah mata Melihat dengan pandangan tajam ke arah layar komputer untuk waktu yang lama menyebabkan kelelahan mata dan terhambatnya sirkulasi darah pada mata yang akhirnya memicu pembentukan kantung kebiruan di bawah mata.
- Diabetes : Duduk terlalu lama menyebabkan penurunan sensitivitas insulin, terutama pada wanita. Wanita yang duduk selama berjam-jam lebih berisiko terkena diabetes dibandingkan pria.
- Kematian dini : kebiasaan duduk terlalu lama bisa meningkatkan jumlah kolesterol jahat dan melemahkan kolesterol baik. hal ini dapat memperbesar risiko penyakit kardiovaskular atau penyumbatan pembuluh darah di jantung.
3. Melamun
Beberapa orang beranggapan bahwa melamun adalah salah satu cara untuk memulai berimajinasai. Namun perlu diperhatikan bahwa melamun memiliki efek yang kurtang baik untuk kesehatan.
Telomer adalah bagian paling ujung dari DNA linear.Telomer berperan penting dalam menjaga kestabilan genom tiap sel. Ilmuwan di University of California, San Fransisco melakukan penelitian mengenai telomer, yaitu memendeknya telomer mengakibatkan penuaan dini. Orang yang sering melamun memiliki telomer lebih pendek sekitar 200 pasang basa yang seharusnya dialami 4 tahun kemudian. Hal tersebut mengakibatkan terjadinya penuaan dini pada orang tersebut.
4. Menonton TV terlalu lama
Dengan menonton TV memang banyak informasi yang dapat kita peroleh. Tapi kita perlu memperhatikan efeknya bagi kesehatan.
- Gangguan tidur : terlalu sering menonton TV dapat mengurangi kadar hormon melatonin di otak yang dapat mempengaruhi ritme alami tubuh sehingga membuat kita lebih terjaga dan mengalami gangguan tidur.
- Sakit jantung : peneliti menemukan bahwa setiap satu jam menonton TV dapat meningkat risiko kematian akibat serangan jantung sebesar 18 % dan risiko kematian akibat kanker sebesar 9 %. Berarti orang yang menonton TV lebih dari empat jam memiliki 80 % peningkatan risiko kematian akibat penyakit kardiovaskuler selama periode waktu 6 tahun dibandingkan orang yang menonton kurang dari 2 jam setiap harinya.
- Diabetes : Sebuah studi pada perempuan yang diterbitkan Journal of American Medical Association tahun 2003 menunjukkan, risiko diabetes meningkat sebesar 14 % pada mereka yang menonton TV selama 2 jam dalam sehari. Penelitian lain juga menemukan bahwa pria yang menonton TV lebih dari 40 jam seminggu, 3 kali lebih berisiko menderita diabetes tipe 2 daripada pria yang menonton TV kurang dari 1 jam setiap minggunya.
- Obesitas : Menonton televisi terlampau sering membuat otottidak bergerak. Jika otot-otot tidak aktif dalam jangka waktu yang sangat lama, dapat mengganggu metabolisme dan menyebabkan kenaikan berat badan.
- Resiko penyakit asma : Di Inggris, sebuah penelitian mempelajari kebiasaan menonton TV lebih dari 3.000 anak-anak mulai usia bayi sampai 11 tahun. Hasil penelitian membuktikan bahwa anak-anak yang menghabiskan 2 jam atau lebih menonton televisi per hari, dua kali lebih berisiko menderita asma.
Bekerja adalah aktivitas vital yang kadang tidak bisa ditinggalkan. Namun jauh lebih baik jika dapat membagi waktu antara bekerja dengan istirahat sehingga kesehatan tetap terjaga. Serta tidak mengabaikan kebiasaan buruk yang dapat menimbulkan berbagai penyakit.
Source :
http://female.kompas.com/read/2012/07/31/08134113/6.Efek.Buruk.Bila.Kebanyakan.Tidur